Minggu, 27 Maret 2011

HISTORY OF ISLAM


Sejarah Perkembangan Islam di Dunia
Islam dimulai dengan ajaran Muhammad saw., di tempat kelahirannya Mekkah; sifat-sifat yang menjadi ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke Madinah dalam tahun 622 M. Sebelumnya beliau wafat sepuluh tahun kemudian, telah jelaslah sudah bahwa Islam bukannya semata-mata merupakan suatu badan kepercayaan agama pribadi, akan tetapi Islam meliputi pembinaan suatu masyarakat merdeka, dengan sistem sendiri tentang pemerintahan, hukum, dan Lembaga Generasi Muslimin pertama, telah menginsafi bahwa Hijrah adalah satu titik perubahan penting dalam sejarah. Merekalah yang menetapkan tahun 622 M sebagai permulaan takwin Islam baru.
Dengan pemerintah yang kuat, cerdas, dan satu kepercayaan yang menggelorakan semangat penganut-penganut dan tentara-tentara dalam waktu yang tidak lama, masyarakat baru ini menguasai seluruh Arabia Barat dan mencari dunia baru untuk ditundukkan.
Setelah sedikit kemunduran pada wafat Muhammad saw., gelombang penaklukan bergerak dengan cepat di Arabia bagian Utara dan Timur, berani menyerang kubu-kubu pertahanan di perbatasan kerajaan Romawi Timur di Syirq al-Ardun dan kerajaan Persia di Irak. Selatan. Angkatan-angkatan perang kedua kerajaan raksasa ini –karena perang tidak henti-hentinya– telah kehabisan kekuatan, dikalahkan satu-persatu dalam suatu rangkaian operasi cepat dan cemerlang. Dalam waktu enam tahun sesudah Muhammad saw. wafat, seluruh Siria dan Irak diharuskan membayar upeti kepada Madinah, dan empat tahun kemudian Mesir digabungkan pada kerajaan Islam baru.
Kemenangan-kemenangan yang mengagumkan tadi, mendahului kemenangan yang lebih besar lagi akan membawa orang Arab dalam waktu kurang dari satu abad ke Maroko, Spanyol, Perancis, pintu-pintu kota Konstantinopel, jauh ke Asia Tengah sampai ke Sungai Indus, membuktikan sifat Islam sebagai suatu kepercayaan kuat, insaf akan harga diri, dan jaya. Sifat ini mengakibatkan pendirian yang tidak kenal menyerah dan memusuhi segala yang ada diluarnya, tetapi menunjukkan toleransi, kesabaran hati yang luas dalam pelbagai masyarakat, keseganan menuntut orang dari golongan lain, dan kebesaran hati mereka dalam waktu kegelapan.
Pada tahun 660 M. ibu kota Kerajaan Arab dipindahkan ke Damsyik, tempat kedudukan baru Khalifah Bani Umayah. Sedangkan Madinah tetap merupakan pusat pelajaran agama Islam; pemerintah dan kehidupan umum kerajaan dipengaruhi oleh adat-istiadat Yunani Rumawi Timur. Tingkat pertama saling pengaruh-mempengaruhi dengan peradaban yang lebih tua ini tidak hanya dilambangkan dengan dua buah monumen, yang indah sekali dari zaman Bani Umayahh ialah Mesjid Raya di Damsyik dan Mesjid Al-Aqsa di Darusalam, akan tetapi kemunculan tiba-tiba cara aliran-aliran baru dan pendapat yang berlawanan dengan paham resmi di “propinsi-propinsi baru.” Akibat paling akhir dari pertumbuhan demikian ialah perpecahan antara lembaga-lembaga agama dan duniawi dalam masyarakat Islam. Pembelahan ini merusakkan azas duniawi Bani Umayah, dan ditambah dengan rasa ketidakpuasan para warga negara bukan Arab, dan pecah perang saudara diantara suku, Arab, menyebabkan jatuhnya tahun 750 M.
Dalam pada itu, perselisihan tadi menjelaskan bahwa dalam abad yang lampau sejak wafat Muhammad saw. kebudayaan agama Islam telah mengalami perkembangan dan konsolidasi yang luar biasa, baik, di dalam maupun di luar Arabia. Seorang guru agama di satu pihak menunjukkan perkembangan kebatinan pada tingkat tertinggi. Ia menyatakan inti sari yang penting dan menghidupkan itu dengan kepribadiannya dan keyakinannya sehingga tampak pada penganutnya sebagai wahyu kebenaran baru..
Itulah sumbangan asasi yang menentukan dari orang Arab terhadap kebudayaan Islam baru. Terhadap peradaban materiil sokongan mereka sedikit. Kemajuan materiil baru mulai; dengan cemerlang setelah Bani Abbas menggantikan Bani Umayah sebagai khalifah, dan mendirikan ibu kotanya yang baru di Baghdad dalam tahun 762 M. Masa pertama dari penaklukan wilayah luar Arabia telah lampau, disusul oleh masa perluasan ke dalam. Abad kesembilan dan kesepuluh Masehi menyaksikan puncak kemajuan peradaban Islam yang luas dan usaha-usaha yang berhasil. Kerajinan, perdagangan, kesenian bangunan, dan beberapa kesenian yang kurang penting, berkembang dengan subur waktu Persia, Mesopotamia, Siria, dan Mesir, memberikan sokongan mereka dalam usaha serentak.
Kegiatan-kegiatan baru ini menumbuhkan kehidupan intelektual. Sedang ilmu pengetahuan agama berkembang pada beberapa pusat baru terbesar dari Samarqand sampai ke Afrika Utara dan Spanyol, kesusasteraan dan pikiran dengan menggunakan sumber-sumber Yunani, Persia, dan juga India, melebar ke jurusan baru, seringkali bebas dari tradisi Islam dan banyak sedikitnya memberontak terhadap kepicikan dan kesempatan sistem kuno. Dengan dorongan perluasan kaki langit alamiah, kecerdasan pikiran, keduniawian, dan kerohanian, saling pengaruh mempengaruhi dengan hebatnya.
Sukarlah untuk menyatakan dengan singkat usaha-usaha bidang intelektual yang bermacam-macam dalam zaman tersebut. “Ilmu pengetahuan Islam” yang lain seperti sejarah dan ilmu bahasa, melebar hingga meliputi sejarah duniawi dan kesusasteraan. Ilmu kedokteran dan ilmu pasti Yunani disediakan dalam perpustakaan buku-buku terjemahan dan dikembangkan oleh sarjana Persia dan Arab, khusus ilmu Aljabar, ilmu ukur segitiga, dan ilmu optik (penglihatan). Ilmu bumi –barangkali yang boleh diumpamakan barometer kebudayaan yang paling cermat– berkembang pada seluruh cabangnya, di bidang politik, organik, matematik, astronomik, ilmu alam, dan pesiar, meluas demikian jauh hingga meliputi negara-negara dan peradaban bangsa yang jauh letak kediamannya.
Ilmu pengetahuan baru tersebut, boleh dikatakan hanya mengenai jumbai-jumbai, pinggiran kebudayaan agama, pemasukan ilmu mantik, dan filsafat Yunani, mau tidak mau menumbuhkan perselisihan paham yang tajam dan pahit. Pertikaian ini memuncak dalam abad ketiga. Para pemimpin Islam melihat dasar-dasar kerohanian dibahayakan oleh keingkaran halus dan cerdik paham rasionalisme murni. Walaupun mereka akhirnya mengalahkan pelajaran yang berpengaruh Yunani, ilmu filsafat selalu tetap harus dicurigai dalam pandangan para alim ulama, biarpun ilmu tadi hanya dipelajari sebagai alat perbantahan dan pembahasan. Lebih berbahaya ialah akibat kemenangan yaitu pertumbuhan dalam kalangan ahli agama, semacam perasaan iri hati terhadap usaha para intelektual yang bercorak murni keduniawian ataupun yang memberanikan diri ke luar dari bidang pengawasan mereka.
Selain keutamaan segi intelektual dan fungsi dalam pelajaran, syariat ialah alat yang paling luas pengaruhnya dan paling tepat membentuk ketertiban sosial dan kehidupan masyarakat bagi bangsa-bangsa Islam. Oleh karena lengkapnya, maka syariat memberi tekanan yang tidak hentinya pada segala kegiatan pribadi dan sosial, dan mewujudkan suatu ukuran-baku yang harus dianut lebih lama, meskipun ada rintangan kebiasaan kuno dan adat-istiadat yang telah berlaku lama. Khusus suku nomad dan suku yang diam di pegunungan, berlawanan. Tambahan pula, syariat memberikan pernyataan praktis dalam memperjuangkan persatuan yang menjadi ciri Islam. Hukum tadi dalam segala pokok yang penting adalah seragam, walaupun pelbagai mazhab berbeda dalam beberapa pasal kecil. Pertumbuhan ini disebabkan karena cita-cita sosial dan cara hidup di seluruh dunia Islam dalam abad pertengahan menuju arah yang sama. Syariat lebih dalam mempengaruhi kehidupan hukum Rumawi; karena memiliki landasan agama dan ancaman hukuman Tuhan, maka syariat adalah pengatur rohani merupakan suara hati umat Islam dalam semua segi dan kegiatan kehidupannya.
Tugas hukum syariat ini bertambah besar artinya waktu kehidupan politik dunia Islam lebih lama menyimpang dari keinginan Muhammad saw. dan pengganti-pengganti beliau yaitu pemerintahan berdasarkan ketuhanan. Keruntuhan khalifah Bani Abbas dalam abad kesembilan dan kesepuluh Masehi membuka pintu tidak hanya bagi kehancuran politik, tetapi juga bagi perebutan kekuasaan kerajaan oleh pangeran-pangeran setempat dan gubernur militer, terbit dan tenggelamnya kerajaan-kerajaan yang berumur pendek, dan berkobarlah perang saudara. Bagaimanapun hebatnya kekuatan politik dan militer kerajaan Islam itu telah dilemahkan, gengsi moral hukum syariat lebih dijunjung dan dapat mengutuhkan serta mengukuhkan bentuk sosial Islam sepanjang pasang surut nasib politik Islam.
Pada akhir, abad kesepuluh Masehi, daerah Islam sedikit lebih luas dibandingkan pada tahun 750. Semenjak diciptakan suatu peradaban besar, memuncak kehidupan intelektual, kaya dan cerdas dalam bidang ekonomi, dipersatukan dengan kukuh oleh syariat yang dihormati; seluruhnya merupakan penjelmaan kekuasaan Islam rohani dan duniawi. Waktu kekuatan militernya berkurang, maka sebagaimana juga. terjadi dengan kerajaan Rumawi enam abad sebelumnya, kerajaan Islam berangsur-angsur dikuasai oleh bangsa-bangsa biadab dari luar perbatasannya; dan juga seperti kerajaan Rumawi, mengenakan pada bangsa biadab tadi agamanya, hukumnya, dan penghormatan terhadap peradabannya.
Bangsa-bangsa biadab itu ialah Turki yang berasal dari Asia Tengah. Tekanan ke arah Barat membawa orang Bulgar, Magiar, Kumari, Pecineg ke Rusia Selatan dan Eropa Timur, mendatangkan suku-suku lain ke Iran dan lebih ke Barat, ke Irak, dan Anatolia. Pekerjaan pengislaman telah dilakukan, waktu mereka masih diam di tempat asalnya di Asia Tengah; oleh karena itu, kerajaan Sultan Turki yang didirikan di Asia Barat mula-mula hanya membawakan sedikit perubahan yang tampak ke luar dalam kehidupan rumah tangga umat Islam. Akibat pertama adalah perluasan militer; ke arah Tenggara menuju India Utara, ke arah Barat Laut menuju Asia Kecil. Pada waktu yang sama, jauh di sebelah Barat, suku Berber nomad telah membawa Islam, ke tepi dunia Afrika Negro di daerah lembah Senegal dan Niger sedang buku-buku Arab nomad yang tidak diawasi lagi oleh kekuasaan khalifah yang terdahulu telah merusakkan dan melengahkan pusat peradaban yang telah didirikan oleh bangsanya sendiri sebelum di atas puing runtuhan Afrika Romawi dan Bizantium.
.Mulai abad kesebelas Masehi, ilmu Sufi mengerahkan kebaktian sebagian besar kegiatan kerohanian umat Islam, dan mendirikan suatu sumber pembaharuan kepribadian yang sanggup mempertahankan tenaga kebatinan selama abad-abad sesudahnya penuh dengan kemerosotan politik dan perekonomian.
Para ahli Sufi, baik sebagai penyiar perseorangan maupun (di kemudian hari) sebagai anggota dalam gabungan tarekat merupakan pemimpin dalam tugas mengislamkan orang penyembah berhala, yang tidak beragama, dan suku yang hanya tipis sekali pengislamannya. Penyebaran agama berhasil ialah terbanyak oleh kawan sebangsa sendiri dari suku-suku tersebut yang biasanya kikuk, buta huruf, dan kasar. Merekalah yang meletakkan dasar-dasar yang memungkinkan generasi kemudian menerima keadaban hukum syariat dan tauhid yang lebih halus. Berkat pekerjaan mereka, maka dalam abad-abad berikutnya, batas-batas daerah Islam dapat diperluas di Afrika, India, dan Indonesia, melintangi Asia Tengah ke Turkestan dan Tiongkok, dan di beberapa bagian Eropa Tenggara
.
Perkembangan yang digambarkan di muka tadi dipercepat oleh malapetaka yang berturut-turut terjadi di Asia Barat dalam abad ketiga belas dan keempat belas. Penyerbuan pertama kaum Mongol penyembah berhala, membumihanguskan propinsi-propinsi bagian Timur Laut antara 1220 dan 1225 M. Gelombang kedua yang menduduki Persia dan Irak menamatkan khalifah Baghdad yang bersejarah dalam 1258 M, dan memaksakan seluruh dunia Islam Timur, terkecuali Mesir, Arabia, dan Siria, membayar upeti kepada kerajaan Mongol yang besar. Sisa-sisanya diselamatkan oleh golongan militer terdiri dari “budak belian” Turki dan Kipcak, kaum Mamluk, yang telah merebut kekuasaan politik di Mesir.
Di bawah pemerintahan Mamluk, peradaban Islam yang lama langsung berkembang lebih kurang dua setengah abad dalam bidang kesenian benda (istimewa dalam lapangan seni bangunan dan seni-kerajinan logam), tetapi disertai kemunduran daya kerohanian dan intelek.
Pada waktu yang sama, di daerah-daerah kekuasaan Mongol hidup kembali suatu peradaban Islam Persia yang cemerlang pada beberapa segi. Terutama dalam seni bina dan kesenian halus, termasuk seni lukis dalam bentuk yang sangat kecil (miniatur); kebudayaan tersebut berakar dalam kerohanian Sufi. Meskipun kedatangan dua kali “Maut Hitam” dan mengalami serbuan Timur Lenk dalam abad keempat belas yang menghancurleburkan Persia, namun kebudayaan Persia mampu memberikan ragam kepada kehidupan intelektual dari kerajaan-kerajaan Islam baru, –yang dilahirkan pada kedua sisinya– di Anatolia, Balkan, dan India.
Perluasan kerajaan Dinasti Osman di Asia dan Afrika Utara serta pembentukan kerajaan Mughal di India dalam abad keenam belas membawa sebagian besar dunia Islam kebawah pengawasan pemerintahan negara keduniawian yang kuat, memusatkan kekuasaannya yang besar. Ciri khas kedua kerajaan tadi ialah menitikberatkan pada pandangan ahli sunah waljamaah dan hukum syariat. Urusan agama dan urusan ketatanegaraan tidak dipersatukan karena kebijaksanaan militer dan sipil disusun menurut garis tidak Islam yang bebas, tetapi dapat saling menyokong akibat suatu persetujuan yang berlangsung hingga abad kesembilan belas.
Diantara dua saluran kehidupan agama Islam tersebut, saluran Sufilah yang lebih lebar dan dalam. Abad ketujuh belas dan permulaan abad kedelapan belas menyaksikan puncak tertinggi tarekat Sufi. Tarekat-tarekat besar menyebarkan suatu jalinan perhimpunan-perhimpunan dari mula hingga akhir dunia Islam, sedang perkumpulan-perkumpulan setempat dan cabang-cabangnya menggabungkan anggota pelbagai golongan dan kejuruan jadi umat yang bersatu padu. Selain itu, kebudayaan Islam dalam dua kerajaan tersebut yang hanya hidup atas warisan zaman silam, dapat memelihara, akan tetapi jarang dapat menambah kekayaan warisan intelektual tersebut. Tokoh-tokohnya berpendapat bahwa kewajibannya pertama ialah bukan hanya memperluas, akan tetapi memelihara, menyatukan, dan menyesuaikan kehidupan sosial atas sendi-sendi nilai Islam. Dalam batas-batas tersebut kadar persatuan yang telah mereka capai, dan ketertiban sosial yang dapat dilangsungkan memang menarik perhatian.
Persatuan itu merupakan suatu kekecualian yang menyolok mata. Dalam permulaan abad keenam belas, suatu kerajaan baru yang disokong oleh suku Turki dan Adzerbaijan menaklukan Persia dan menghidupkan kembali Syiah yang telah mengalami kemunduran, dan meresmikan Syiah sebagai agama resmi Persia. Selama peperangan dengan Dinasti Osman, orang Turki dari Asia Tengah, dan orang Mughal, yang semuanya ahli sunah waljamaah, Syiah dijadikan ciri perasaan nasional Persia. Akibat perpecahan antara Persia dan tetangganya penting buat semuanya. Umat Islam selanjutnya dipecah menjadi dua golongan yang terpisah, dan hubungan kebudayaan antara dua golongan tadi, sejak itu meskipun tidak diputuskan seluruhnya hanya dapat dilakukan serba sedikit saja. Persia terpaksa terpencil dalam urusan politik dan agamanya mencukupi kebutuhannya sendiri, yang akhirnya memiskinkan kehidupan rohani dan budaya mereka. Lebih-lebih pula waktu kekuatan politiknya mundur, orang suku Afghan dalam abad kedelapan belas melepaskan hubungan dan mendirikan suatu negara sunah merdeka.
Di Afrika Barat Daya adanya perasaan kesukuan diantara kedua pihak, orang Arab dan Berber, menukarkan kegiatan kebudayaan. Aliran ortodoks dan tarekat Sufi, keduanya dipengaruhi pemujaan orang-orang suci, wali yang masih hidup setempat (“marabout”). Di Tunisia dan di beberapa kota lain, sebagian warisan kebudayaan Spanyol Arab tetap dilanjutkan, bahkan waktu Tunisia dan Aljazair merupakan wilayah bajak laut, setengah jajahan kerajaan Dinasti Osman. Di Maroko di bawah sultan-sultan (yang dapat menyelamatkan kedaulatannya hingga 1912), bahkan di Sahara Barat di bawah kepala suku-suku yang lebih kecil, pelajaran ahli sunah yang lazim dilanjutkan, dan diperkuat oleh pengaruh yang datang dari daerah Timur.
Di kepulauan Melayu sendiri, Islam telah beroleh tumpuan di Sumatera dan Jawa, oleh pedagang-pedagang dalam abad ketiga belas dan keempat belas. Agama Islam lambat laun membiak, sebagian hasil tindakan panglima militer, tetapi lebih cepat dengan jalan perembesan damai, khusus di Jawa. Dari Sumatera, Islam dibawa oleh para perantau ke Semenanjung Malaya; juga dari Pulau Jawa ke Maluku. Sejak itu agama tersebut mendapat kedudukan yang lebih kuat di seluruh kepulauan di bagian Timur hingga ke Pulau Sulu, Mindanao, dan Filipina.
Penyebaran Islam di Tiongkok hingga kini masih terselubung dalam kegelapan. Kelompok muslimin dalam jumlah agak besar, yang pertama menetap di sana –barangkali dalam zaman kerajaan Mongol– dalam abad ketiga belas dan keempat belas. Jumlahnya bertambah besar di bawah pemerintah Mancu, biarpun ada perasaan permusuhan setempat karena pemberontakan (kadang-kadang hebat) yang dilakukan oleh kaum muslimin. Tetapi, hingga kini tidak mungkin menaksirkan jumlahnya.
Hasil bersih dari perluasan selama tiga belas abad ialah Islam sekarang merupakan agama yang terutama dalam lingkungan daerah luas yang meliputi Afrika Utara, Asia Barat, hingga bukit Pamir, kemudian ke Timur meliputi Asia Tengah hingga
Tiongkok, dan ke Selatan ke Pakistan. Di India hanya tinggal sepersepuluh penduduk yang beragama Islam. Di Semenanjung Malaya, Islam unggul lagi melewati Indonesia hingga berakhir di Filipina. Di pantai Barat Lautan India, Islam memanjang ke selatan sebagai lajur yang sempit dari pantai Afrika hingga Zanzibar dan Tanganyika dengan beberapa kelompok hingga masuk ke Uni Afrika Selatan. Di Eropa, kelompok-kelompok muslimin terdapat di sebagian besar negara Balkan dan Rusia Selatan. Di Amerika Utara dan Amerika Selatan, Islam diwakili oleh kelompok imigran dari Timur Tengah.
Semua agama besar di dunia, maka Islam –sebelumnya perluasan kegiatan misi Kristen dalam abad kesembilan belas– meliputi jumlah bangsa yang terbanyak. Asal mulanya di tengah-tengah orang Arab dan bangsa Semit lain, kemudian Islam berkembang diantara orang Iran, Kaukasus, orang kulit putih Laut Tengah, Slavia, Turki, Tartar, Tionghoa, India, Indonesia, Bantu, dan Negro dari Afrika Barat. Jumlah terbesar sekarang ialah muslimin dari Pakistan dan India sebanyak 100.000.000.
Disusul oleh orang Melayu dan Indonesia sebanyak 70.000.000. Orang Arab dan bangsa-bangsa yang berbahasa Arab menyusul dekat dengan 20.000.000. Muslimin di Asia Barat, 24.000.000, Afghanistan kira-kira 12.000.000, dan Turki (walaupun Islam bukan agama resmi, masih tetap merupakan agama rakyat) 20.000.000. Jumlah masyarakat Islam di daerah Asia, Uni Sovyet, di Turkestan Tiongkok, dan di Tiongkok sendiri sukar ditaksir, tetapi jumlahnya sekurang-kurangnya 30.000.000. Jumlah muslimin di Afrika Negro dan Afrika Timur hanya dapat ditaksir dengan kasar 24.000.000. Akhirnya, kaum muslimin di Balkan dan di Rusia Selatan berjumlah kurang lebih 3.000.000. Oleh karena itu, Islam dapat menuntut memiliki penganut 350.000.000, atau kira-kira sepertujuh dari taksiran seluruh jumlah penduduk dunia
Islam di Amerika Serikat Tiap Hari Bertambah Satu Mualaf
”Alhamdulillah kondisi umat Islam di Amerika Serikat baik-baik saja. Umat Islam terus bertambah banyak di Amerika Serikat, baik sebelum maupun sebelum peristiwa 11 September,” kata Mohammad Kudaimi, angota Nawawi Fondation, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat. Ia bertutur kepada Republika di sela-sela kunjungannya ke Pesantren Khusus Yatim As-Syafi’iyah, Jatiwaringin Bekasi, Jawa Barat, awal bulan ini.
Pria keturunan Syria yang sudah menetap di AS selama lebih dari 25 tahun itu kini menjadi warga negara AS. Lima tahun belakangan ini, ia aktif di yayasan itu. Mengutip sebuah koran yang terbit di AS, ia menyebut Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Amerika Serikat. bahkan, ia sedikit meralat redaksional tulisan itu. ”Mestinya juga ditambahkan, setiap harinya di AS, selalu ada warga negara Amerika yang memeluk Islam,” ujarnya.
Apa yang diungkapkannya, kata dia, adalah fakta sesungguhnya yang terjadi di AS. Lembaganya turut membantu para mualaf mengikrarkan syahadat dan membantu mereka memahami Islam dengan lebih baik. Bagi Kudaimi, sulit untuk memahami fenomena kontradiktif ini. 



              Perkembangan islam di indonesia 
Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda simak uraian materi berikut ini
A. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia. Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.
Untuk mengetahui lebih jauh dari teori-teori tersebut, silahkan Anda simak uraian materi berikut ini.
1. Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:
a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa.
c. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.
Demikianlah penjelasan tentang teori Gujarat. Silahkan Anda simak teori berikutnya.
2. Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir).
Dasar teori ini adalah:
a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
Apa itu Islam?
The History of Islam: Sejarah Islam:
Madinah,
 Masjid Muhammad Pre-Islamic Pra-Islam
The Arabian Peninsula the birthplace of Islam is one of the hottest and driest regions in the world, consisting mainly of deserts. Semenanjung Arab tempat kelahiran Islam merupakan salah satu wilayah terpanas dan terkering di dunia, terutama terdiri dari gurun. Since ancient times tribes of the nomadic race had populated the region. Karena suku zaman kuno dari ras nomaden telah penduduknya daerah. Considered the descendents of Noah's third son Shem they are called Semites. Dianggap keturunan Sem putra Nuh ketiga mereka disebut Semit. Over the centuries theses Semitic people have migrated into the Fertile Crescent and were assimilated to into existing civilizations. Selama berabad-abad tesis orang-orang Semit telah bermigrasi ke Bulan Sabit Subur dan yang dipersamakan dengan menjadi peradaban yang ada.
In the sixth century AD, north of the Arabian Peninsula two great powers were locked in a seesaw power struggle. Pada abad keenam Masehi, utara dua kekuatan besar Semenanjung Arab yang terkunci dalam perjuangan kekuasaan jungkat-jungkit. The Christian Byzantine kingdom, successors of the Roman Empire was to the Northwest and controlled the Mediterranean Sea, North Africa and the lands of Palestine. Kerajaan Bizantium Kristen, penerus Kekaisaran Romawi adalah Northwest dan menguasai Laut Tengah, Afrika Utara dan negeri-negeri Palestina. In the northeast lay the Zoroastrian Persian kingdom. Di timur laut berbaring kerajaan Persia Zoroaster. Both the Byzantine and Persian kingdoms had client Arab tribes allied to their cause of trade and conquest. Baik dan Persia kerajaan Bizantium punya klien suku Arab yang bersekutu menyebabkan mereka perdagangan dan penaklukan.
The Arabian Peninsula became a land of refuge for those seeking escape from both of these empires. Semenanjung Arab menjadi tanah perlindungan bagi mereka yang melarikan diri mencari dari kedua kerajaan. Heretic Christian sects like the Nestorians, and Jewish tribes escaping the oppressive Byzantines found refuge in the protective deserts and cities of the Peninsula. Heretic Kristen sekte seperti Nestorian, dan suku-suku Yahudi melarikan diri Bizantium menindas mengungsi di gurun pelindung dan kota-kota di Semenanjung.
Peta Arab 
Pra-Islam Arabia was divided into tribes and cities. Saudi dibagi menjadi suku dan kota. Each city had gods and goddess. Setiap kota memiliki dewa-dewa dan dewi. Once a year the tribes and cities of Arabia would meet in the city of Mecca during an event known as the Hajj. Sekali setahun suku dan kota-kota Saudi akan bertemu di kota Mekah selama suatu peristiwa yang dikenal sebagai Haji. In Mecca, the Kaba (Cube), a large cube shaped building housed 360 idols from all the tribes of Arabia. Di Mekah, dalam Kaba (Cube), sebuah bangunan besar berbentuk kubus ditempatkan 360 berhala dari semua suku Arab. The Kaba was the center of Arabian religious life. Ka'bah adalah pusat kehidupan keagamaan Arab. Here all the warring tribes would put aside their differences as they circled the Kaba. Di sini semua suku yang bertikai akan mengesampingkan perbedaan mereka ketika mereka mengelilingi Kaba. From the Kaba they would proceed to the other shrines outside of Mecca during this five day religious event. Dari Kaba mereka akan melanjutkan ke tempat-tempat suci lain di luar Mekah selama lima hari acara keagamaan. The Hajj was a tradition that Arabs of the peninsula remembered going back hundreds of years. Ibadah haji adalah tradisi yang semenanjung Arab ingat akan kembali ratusan tahun.
Mohammed Mohammed
It was in this world Mohammad Ibn Abdallah was born in the year 570 AD in the city of Mecca. Saat itu di dunia ini Mohammad Ibn Abdallah lahir pada tahun 570 M di kota Mekkah. His father died before he was born and his mother Amina died when he was 6 years old. Ayahnya meninggal sebelum ia lahir dan ibunya Aminah meninggal dunia ketika ia berusia 6 tahun. Al-Muttalib his grandfather took charge of the youth and died 2 years later. Al-Muthalib kakeknya mengambil alih pemuda dan meninggal 2 tahun kemudian. Abu Talib his uncle adopted young Mohammed into his family and raised him as his own son. Abu Thalib pamannya diadopsi Mohammed muda ke dalam keluarga dan mengangkat dia sebagai anaknya sendiri. At the age of 12, young Mohammed was taken on a caravan-trading venture to Syria and experienced the world outside of Arabia for the first time. Pada usia 12, Muhammad muda diambil pada-trading venture kafilah ke Syria dan mengalami dunia luar Saudi untuk pertama kalinya. Here Islamic tradition informs us that a Christian monk named Buhaira, proclaimed Talib's young nephew is the last prophet and warns him about the Jews. Di sini tradisi Islam memberitahu kita bahwa seorang biarawan Kristen bernama Buhaira, memproklamasikan muda keponakan's Thalib adalah Nabi terakhir dan memperingatkan dia tentang orang Yahudi. For the next 13 years little is known of his life except that he was involved in caravan trading in and out of Arabia. Untuk tahun berikutnya 13 sedikit yang diketahui dari hidupnya kecuali bahwa dia terlibat dalam perdagangan kafilah dan keluar dari Saudi.
At the age of 25, Mohammed marries a 40 year old wealthy, widow named Khadijah who owns trading caravans. Pada usia 25, Muhammad menikah satu tahun 40 kaya, janda bernama Khadijah yang memiliki kafilah perdagangan. During the next 15 years of his life he interactes with Arabs known as the Hanefites. Selama 15 tahun berikutnya hidupnya ia interactes dengan Arab dikenal sebagai Hanefites. Hanefites were Arabs who rejected idol worship and were searching for the true religion. Hanefites adalah orang Arab yang menolak penyembahan berhala dan sedang mencari agama yang benar. They looked to the religion of the Jews and Christians as being close to the goal. Mereka memandang agama Yahudi dan Kristen sebagai dekat dengan tujuan. The Hanefites abandonded their idols and would retreat to the caves of Mecca in meditation and prayer. The Hanefites abandonded berhala-berhala mereka dan akan mundur ke gua-gua dari Mekah dalam meditasi dan doa.
At age 40 Mohammed had his first vision in the year 610 AD. Pada usia 40 Muhammad mendapat penglihatan pertama pada tahun 610 Masehi. He was in a cave on Mt. Dia berada di sebuah gua di Gunung. Hera and thought he was demon possessed. Hera dan mengira dia kerasukan setan. He went to Khadijah and told her about the event. Ia pergi ke Khadijah dan menceritakan tentang kejadian tersebut. She consulted with her uncle Waraca, a Hanefite who converted to Christianity, who assured them Mohammed vision was from God. Dia berkonsultasi dengan pamannya Waraca, seorang Hanefite yang menjadi Kristen, yang meyakinkan mereka Mohammed visi adalah dari Tuhan. Waraca declared Mohammed was a prophet to the Arab peoples, Waraca died 2 years later never becoming a Muslim. Waraca menyatakan Muhammad adalah seorang nabi untuk bangsa Arab, Waraca meninggal 2 tahun kemudian pernah menjadi seorang Muslim.
Mohammed proclaimed Allah as the one true god and rejected the idol worship of Mecca. Muhammad menyatakan Allah sebagai tuhan yang benar satu dan menolak penyembahan berhala Mekah. Khadijah, his wife, was Mohammed first convert to Islam. Khadijah, istrinya, adalah Mohammed pertama masuk Islam. Few listened to Mohammed's message and animosity grew against him as he confronted the idol worshippers and preached his religion to Mecca. Sedikit's mendengarkan pesan Mohammed dan permusuhan tumbuh terhadap dirinya saat ia menghadapi penyembah berhala dan memberitakan agamanya ke Mekah. Abu Talib his uncle and his tribe the Hasims protected him during this early Meccan period. Abu Thalib pamannya dan pengikut-pengikutnya yang Hasims melindungi dia selama periode Mekah awal. In 619 Khadijah and Abu Talib died. Dalam 619 Khadijah dan Abu Thalib meninggal. Abu Talib headed the Hasim clan, which Mohammed was a member. Abu Thalib memimpin klan Hasim, yang Muhammad adalah anggota. The new leader of the Hasim tribe his uncle Abu Lahab refused to protect Mohammed. Pemimpin baru dari suku Hasim pamannya Abu Lahab menolak untuk melindungi Muhammad. During the next 3 years Mohammed would fear for his life. Selama tahun-tahun berikutnya 3 Mohammed akan takut untuk hidupnya. He sought refuge and protection in nearby cities from those seeking his life. Dia mencari perlindungan dan perlindungan di kota-kota terdekat dari mereka yang mencari hidupnya.
Then in 621 during the Hajj, Arab tribes from the city of Yatrob later to be called Medina, came for the annual pilgrimage. Kemudian pada tahun 621 selama haji, suku-suku Arab dari kota Yatrob kemudian disebut Madinah, datang untuk ziarah tahunan. They met Mohammed and thought him to be a prophet and invited him to their city to bring peace and settle disputes between the warring tribes. Mereka bertemu Mohammed dan pemikiran dia untuk menjadi nabi dan mengundangnya untuk kota mereka untuk membawa perdamaian dan menyelesaikan perselisihan antara suku-suku berperang. Yathrob was founded by three Jewish tribes and the idea of monotheism was familiar to its Arab tribesmen. Yathrob didirikan oleh tiga suku Yahudi dan gagasan monoteisme dikenal suku Arabnya. The Arabs of Medina had been told by Jewish tribesmen about the coming Messiah who would one day conquer the world including the Arabs. Orang-orang Arab Madinah telah diberitahu oleh suku Yahudi tentang Mesias yang akan datang yang kelak menaklukkan dunia termasuk orang-orang Arab. The Arab tribes hoped to find this individual before the Jews. Suku-suku Arab berharap untuk menemukan individu ini sebelum orang-orang Yahudi. Meeting Mohammed they thought he was the one. Rapat Mohammed mereka pikir dia adalah satu.
The Hejira (Flight) The Hijrah (Penerbangan)
The next year the situation became intolerable for the Muslims and in in June 622 they made what has become known as the Hejira or flight. Tahun berikutnya situasi menjadi tak tertahankan bagi Muslim dan di bulan Juni 622 mereka membuat apa yang telah menjadi dikenal sebagai Hijrah atau penerbangan. In small groups the 150 Muslims of Mecca left for the city of Medina 280 miles to the north. Dalam kelompok kecil 150 Muslim di Mekah berangkat ke kota Madinah 280 mil ke arah utara. When word reached those of Mecca about the escape to Medina they tried to kill Mohammed. Ketika kata mencapai orang-orang dari Mekah tentang melarikan diri ke Madinah mereka mencoba membunuh Muhammad. Mohammed and Abu Bakr were able to sneak out of the city and escape to Medina by another route in September 622. Mohammed dan Abu Bakar mampu menyelinap keluar dari kota dan melarikan diri ke Madinah dengan rute lainnya pada bulan September 622.
In Medina the warring Arab tribes submitted to Mohammed leadership and prophet-hood. Di Madinah suku-suku Arab berperang disampaikan kepada Muhammad kepemimpinan dan nabi-kap. The Jewish tribes rejected his claims of prophet and ridiculed his revelations. Suku-suku Yahudi menolak klaim nabi dan diejek pesannya. With most of the new arrivals from Mecca without work they needed to earn a living. Dengan sebagian besar pendatang baru dari Mekah tanpa kerja mereka perlu mencari nafkah. Ghazu or caravan raiding was a way tribes would prevent one tribe from becoming to powerful. Ghazu atau kafilah menyerang adalah cara suku akan mencegah satu suku dari menjadi begitu berkuasa. The Muslims in Medina began to rob the caravans heading toward Mecca. Kaum Muslim di Madinah mulai merampok kafilah menuju Mekkah. This is where the Muslim doctrine of Jihad was created. Di sinilah doktrin Muslim Jihad telah dibuat.
With their caravan business being threatened, Mecca responds with one thousand solders at the battle of Bedr in March 624 the Muslims fielded 300 warriors. Dengan bisnis kafilah mereka terancam, Mekah merespon dengan seribu prajurit di pertempuran Bedr Maret 624 orang Muslim menerjunkan 300 prajurit. The battle went to the Muslims. Pertempuran pergi ke Muslim. Mohammed proclaimed his victory was a sign from Allah and his status in Medina was magnified. Mohammed menyatakan kemenangannya adalah tanda dari Allah dan statusnya di Madinah diperbesar. The lack of enthusiasm by one of the Jewish tribes caused them to be expelled by the victorious Muslim army. Kurangnya antusiasme oleh salah satu suku Yahudi menyebabkan mereka diusir oleh tentara Muslim menang. The direction of prayer was also changed from Jerusalem to Mecca as the Jews rejected Mohammad's prophet-hood. Arah doa juga diubah dari Yerusalem ke Mekah sebagai orang Yahudi menolak's nabi Muhammad-kap.
Exactly one year latter Mecca amassed 3000 solders at the battle of Uhud and the Muslims fielded 1000 solders. Tepat satu tahun terakhir mengumpulkan 3000 Mekah prajurit di perang Uhud dan kaum muslim menerjunkan 1.000 prajurit. The battle did not go as planned. Pertempuran tidak berjalan sesuai rencana. The Muslims defeated by Mecca retreated to Medina. Kaum Muslim mundur dikalahkan oleh Mekah ke Madinah. Disheartened, Muslims blamed the second Jewish tribe as conspirators against their cause. Putus asa, Muslim menyalahkan suku Yahudi kedua sebagai komplotan terhadap tujuan mereka. Their homes and possessions were confiscated, and they are expelled from the city in 626 AD. rumah dan harta benda mereka disita, dan mereka diusir dari kota di 626 AD.
The Meccans in the hope of ending the caravan raids by the Muslims assembled 10,000 solders to attack the city of Medina in the year 627. Orang Mekah dengan harapan mengakhiri serangan kafilah oleh kaum Muslim berkumpul 10.000 prajurit untuk menyerang kota Madinah pada tahun 627. After a two weeks siege in the hot sun they are unable to penetrate the fortress like city. Setelah pengepungan dua minggu di bawah terik matahari mereka tidak mampu menembus kota seperti benteng. They returned to Mecca. Mereka kembali ke Mekah. After this unsuccessful attack, Mohammed and the Muslims attacked the last remaining Jewish tribe. Setelah serangan ini berhasil, Mohammed dan Muslim menyerang suku Yahudi yang tersisa. The tribe surrendered to the mercy of Mohammed. suku ini menyerah kepada belas kasihan Muhammad. The men were killed and the women and children were sold into slavery. Orang-orang dibunuh dan para wanita dan anak-anak dijual sebagai budak.
The Muslims then begin to consolidate their power with the surrounding Arab tribes and cities. Kaum muslimin kemudian mulai melakukan konsolidasi kekuatan mereka dengan suku-suku Arab di sekitarnya dan kota-kota.
Mecca began to feel the economic impact of its trading losses and Mohammed's power grew in the north. Mekah mulai merasakan dampak ekonomi dari kerugian perdagangan dan's kekuasaan Muhammad tumbuh di utara. They reluctantly signed the 10 year Hudaybiah peace agreement with Mohammed and the Muslims in march 628. Mereka enggan menandatangani 10 tahun Hudaybiah perjanjian perdamaian dengan Muhammad dan kaum muslim Maret 628. Muslims are allowed to return to Mecca and worship at the Kaba once a year. Muslim diijinkan untuk kembali ke Mekah dan menyembah pada Kaba setahun sekali. The people of Mecca would leave their city so the Muslim could come and worship. Orang-orang Mekah akan meninggalkan kota mereka sehingga Islam bisa datang dan menyembah.
Two years later, in January 630, Mohammed leads 10,000 warriors to Mecca and nullifies the treaty of Hudaybiah because Muslims have been killed. Dua tahun kemudian, pada bulan Januari 630, Muhammad membawa 10.000 prajurit ke Mekah dan membatalkan perjanjian dari Hudaybiah karena umat Islam telah terbunuh. The city submits to Mohammed and his warriors and accepts him as prophet. Kota ini tunduk kepada Muhammad dan prajurit dan menerima dia sebagai nabi. Mohammed goes to the Kaba and destroys the 360 idols in the structure. Muhammad pergi ke Ka'bah dan menghancurkan 360 berhala dalam struktur. From Mecca, the “Muslims” wage Jihad on the surrounding cities forcing them to accept Islam as their religion and Mohammed as their prophet. Dari Mekah, yang "Muslim" upah Jihad di kota-kota sekitarnya memaksa mereka untuk menerima Islam sebagai agama mereka dan Muhammad sebagai nabi mereka.
Mohammed made his final Hajj in 632 and died unexpectedly 3 months later in June. Muhammad membuat dia haji akhir tahun 632 dan meninggal mendadak 3 bulan kemudian pada bulan Juni. His friend and father in law Abu Bakr (Father of Aisha) succeeded him as leader of the Muslims Temannya dan ayah dalam hukum Abu Bakar (Bapa Aisha) menggantikannya sebagai pemimpin umat Islam
After Mohammad Setelah Mohammad
Abu Bakr received the title “Caliph” or successor of Mohammed. Abu Bakar menerima gelar "Khalifah" atau penerus Muhamad. Their was a struggle for about who would succeed Mohammad, some felt Ali the husband of Fatima, Mohammed's daughter deserved the position. Mereka adalah sebuah perjuangan tentang siapa yang akan berhasil Mohammad, beberapa merasa Ali suami dari Fatimah, putri Muhammad pantas posisi. Under Abu Bakr Islam's power in Arabian peninsula was completed. Di bawah kekuasaan Islam Bakar Abu di semenanjung Arab telah selesai. In 634 AD Abu Bakr died and was succeeded by Umar (Omar) the 2 nd Caliphate. Pada 634 AD Abu Bakar meninggal dan digantikan oleh Umar (Omar) yang 2 nd Khilafah.
Umar advanced the Muslim armies against Syria and Palestine. Umar maju pasukan Muslim melawan Suriah dan Palestina. In 637 AD, the armies of Byzantium lost control of Jerusalem to Islam. Pada tahun 637 Masehi, pasukan Bizantium kehilangan kendali atas Yerusalem Islam. Uthman the 3 rd Caliph succeeded Umar. Utsman 3 rd berhasil Khalifah Umar. Uthman ordered a complete revision of the Quran, this would cause a mutiny. Utsman memerintahkan revisi lengkap dari Quran, ini akan menyebabkan pemberontakan. He was killed and his death was considered justified because the mutineers claimed he ceased to be a Muslim. Dia dibunuh dan kematiannya dianggap dibenarkan karena pemberontak mengaku ia berhenti menjadi seorang Muslim. Following Uthman's There was a struggle between rival factions of Islam about who was the rightful successor to lead Islam. Setelah Utsman's Ada sebuah perjuangan antara faksi-faksi saingan Islam tentang siapa penerus yang berhak untuk memimpin Islam.
Ali the 4 th Caliph, Mohammad's son-in-law and husband of Fatima, succeeded Uthman everybody did not accept him as rightful Caliphate. Khalifah Ali 4 th, putra Muhammad-di-hukum dan suami dari Fatima, berhasil semua orang Utsman tidak menerima dia sebagai Khilafah yang sah. War broke out between the rival groups, his succession was short lived, 2 years later he was killed, the Shi'a (Party of Ali) mourned the death of Ali, and his two sons (Grandsons of Mohammed). Perang pecah antara kelompok saingannya, suksesi itu tidak berlangsung lama, 2 tahun kemudian ia terbunuh, maka Syi'ah (Partai Ali) berduka atas kematian Ali, dan kedua putranya (cucu dari Muhammad). Ali is revered as a saint by the Shi'a who are dominate in Iran and Iraq. Ali dihormati sebagai seorang santo oleh Syiah yang mendominasi di Iran dan Irak. The Shi'a feel Ali was the rightful successor to Mohammed and don't recognize the three earlier Caliphs. Syiah merasa Ali adalah penerus sah untuk Muhammad dan tidak mengakui tiga khalifah sebelumnya. The Sunnis accept Ali and the first three Caliphate as legitimate. Kaum Sunni menerima Ali dan tiga kekhalifahan pertama sebagai yang sah.
After the defeat the Byzantines and Persian kingdoms in successive battles, the armies of Islam advanced on Europe. Setelah mengalahkan dan Persia kerajaan Bizantium dalam pertempuran berturut-turut, tentara Islam maju di Eropa. Within 100 years of Mohammad's death the armies of Islam reached the city of Tours, in France. Dalam 100 tahun kematian Mohammad tentara Islam mencapai kota Tours, di Perancis. In Tours the Muslim advance was stopped. Dalam Tours kemajuan Muslim dihentikan.
Pertempuran
 Tours In the Battle of Tours Charles Martel the grandfather of Charlemagne defeated the advancing Muslim armies. Dalam Pertempuran Tours Charles Martel kakek Charlemagne mengalahkan tentara Muslim maju. From Tours Muslim power in Europe retreated and in the 1489 Fredinand and Isabella of Spain defeated the last remaining forces in Spain. Dari Wisata kekuatan Islam di Eropa mundur dan di 1489 Fredinand dan Isabella dari Spanyol mengalahkan pasukan terakhir yang tersisa di Spanyol. Later, the Ottoman Empire would retreat from the rest of Europe. Kemudian, Kekaisaran Ottoman akan mundur dari seluruh Eropa.
In the East, Islam was also expanding by the 13th century; Islam had reached the Pacific Ocean. Di Timur, Islam juga memperluas oleh abad ke-13; Islam telah mencapai Samudera Pasifik. The Islamic faith now spanned from the Atlantic to the Pacific. Iman Islam sekarang membentang dari Atlantik ke Pasifik. Ferdinand Magellan, in his attempt to bypass Muslim controlled areas in the Indian Ocean, found the passageway to Asia via the Atlantic Ocean. Ferdinand Magellan, dalam usahanya untuk memotong dikendalikan wilayah Muslim di Samudra Hindia, menemukan jalan ke Asia melalui Samudera Atlantik. His desire was to bring Christianity to Asia, before Islam. Keinginannya adalah untuk membawa Kristen ke Asia, sebelum Islam. Magellan was successful in introducing Christianity to the Philippines (Named after King Philip of Spain) Islam and Christianity met in the Philippines as the Northern Islands were converted to Christianity and the Southern parts of the Philippines and Indonesia were converted to Islam. Magellan berhasil dalam memperkenalkan kekristenan kepada Filipina (Bernama setelah Raja Philip dari Spanyol) Islam dan Kristen bertemu di Filipina sebagai Kepulauan Utara telah dikonversi ke Kristen dan bagian selatan Filipina dan Indonesia telah masuk Islam. Islam and Christianity became the two major rival religions in the world. Islam dan Kristen menjadi dua agama saingan utama di dunia.
Islam Today Islam Today
Islam today is in conflict, between western secular culture and traditional Islamic culture. saat ini Islam adalah konflik, antara budaya sekuler Barat dan budaya Islam tradisional. The growth of Islamic Fundamentalism is an attempt to reach back to the glories of Islamic history. Pertumbuhan Islam Fundamentalisme adalah suatu usaha untuk mencapai kembali ke kemuliaan sejarah Islam. Many Fundamentalist (Muslim) ask themselves the question, If Islam is the religion of Allah, why are we being defeated by the West (United States) and Israel. Banyak fundamentalis (Muslim) bertanya pada diri sendiri pertanyaan, Jika Islam adalah agama Allah, mengapa kita dikalahkan oleh Barat (Amerika) dan Israel. The fundamentalist sees the problem with the failure of Islamic nations to live as the Quran commands. fundamentalis ini melihat masalah dengan kegagalan negara-negara Islam untuk hidup sebagai perintah Quran. This view of not living the life required by Allah, as specified in the Quran and traditions and therefore being defeated by the West, is the spark of fundamentalism. Pandangan ini tidak menjalani kehidupan yang dibutuhkan oleh Allah, sebagaimana ditetapkan dalam Quran dan tradisi dan karena itu dikalahkan oleh Barat, adalah percikan fundamentalisme. Today in Islam there is a struggle between moderate and fundamentalist ideology. Hari ini dalam Islam ada perjuangan antara ideologi moderat dan fundamentalis. Understanding the books of the Islamic faith is just as important to understanding its history. Memahami buku iman Islam sama pentingnya untuk memahami sejarahnya. The books of Islam shape both the culture and philosophy of the Muslim world Buku-buku Islam baik bentuk budaya dan filosofi dunia Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar